-->

Cara Mudah Menanam Seledri Bagi Pemula Agar Tumbuh Subur Meningkatkan Panen

Cara Mudah Menanam Seledri Bagi Pemula Agar Tumbuh Subur Meningkatkan Panen - Seledri atau yang sering juga dikenal dengan nama daun sop merupakan salah satu bumbu dapur yang wajib ada saat kita makan makanan berkuah seperti soto, miso, mie ayam bakso dan makanan berkuah lainnya.
Akan terasa kurang nikmat seandainya daun seledri ini alpa dari makanan-makanan tersebut. Selain itu, daun seledri juga dimanfaatkan untuk dijadikan jus untuk mengatasi kolesterol dan berbagai jenis penyakit lainnya. Ada banyak manfaat daun seledri itu sendiri. Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan tanaman seledri. Seledri banyak digunakan sebagai pelengkap dalam masakan-masakan. Contohnya pada soto ataupun sop, seledri menjadi taburan penambah cita rasa dari makanan-makanan tersebut. Tanaman seledri yang memiliki nama latin Apium graveolens L. Dulce ini juga menjadi favorit untuk masakan-masakan lain bagi para koki.
Cara Menanam Seledri di Polybag Dengan Mudah
Seledri merupakan tumbuhan yang tergolong dalam tanaman adas. Di beberapa negara Eropa, hampir semua bagian (daun, buah, dan umbi) dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Sementara di Indonesia, seledri yang paling banyak dikonsumsi adalah bagian daunnya sehingga banyak juga yang menyebut seledri sebagai daun seledri. Daun seledri umum dipakai sebagai unsur penambah rasa sedap pada masakan dan pengobatan. Usaha tani seledri dapat dilakukan dengan hasil yang sempurna pada dataran tinggi (1000 – 1200 mdpl). Meskipun begitu, tidak sedikit pula yang menanam seledri pada dataran rendah karena tanaman ini masih toleran mengalami pertumbuhan di dataran rendah. Pembudidayaan seledri dengan ragam metode bertani terbilang mudah. Hanya saja, tanaman ini tidak tahan pada curah hujan yang tinggi. Tanaman seledri yang kerap dijadikan lalapan ataupun obat bisa dibudidayakan dengan dua cara yakni generatif (dari biji) dan vegetatif (dari anakan).
Sayangnya tanaman seledri tidak banyak dibudidayakan oleh para petani karena kesulitan menanam seledri. Asal muasal tanaman seledri sendiri datangnya dari Mediterania. Namun, karena perkembangannya tanaman seledri mulai banyak dibudidayakan di negara-negara Asia Timur, Asia Tengah, serta Asia Tenggara. Tidak populernya tanaman seledri di kalangan petani, menyebabkan bagaimana cara menanam seledri tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Cara Mudah Menanam Seledri
Pertama-tama, dalam membudidayakan seledri terdapat syarat tumbuh yang harus dipenuhi. Berikut ini beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi dalam membudidayakan tanaman seledri.

#Pembibitan



Penanaman seledri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan biji atau dengan menggunakan anakannya. Jika untuk tujuan komersial maka biji merupakan pilihan yang paling tepat untuk Anda pilih. Biji yang dipilih adalah biji yang memiliki kualitas hingga 90% untuk berkecambah. Untuk cara menanam seledri yang pertama ini, Anda harus melakukan beberapa hal. Dimulai dari merendam benih menggunakan air hangat selama 15 menit. Setelah itu, semai benih tersebut di bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan tinggi sekitar 35 cm. Untuk panjangnya sendiri dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan digunakan.
Benih seledri untuk dibudidayakan didapatkan dari biji induk seledri yang unggul. Seledri yang unggul diukur dari benih yang kemampuan berkecambahnya berada pada kisaran 90% atau lebih. Jika telah dipilih benih yang unggul, maka dapat dilakukan proses pembenihan dengan cara sebagai berikut. Rendamlah benih pada air hangat dengan suhu 55oC hingga 60oC. Setelah 15 menit, ambillah benih yang telah direndam dan semaikan di bedengan
Bedengan untuk melakukan persemaian haruslah terlebih dahulu disiapkan. Persiapan dilakukan dengan melakukan pengolahan tanah dan mencampurnya dengan pupuk kandang. Jika sudah siap, semaikan benih pada lahan bedengan dengan jarak 10 cm hingga 20 cm. Benih-benih yang telah disemai harus ditutup kembali dengan tanah dan rutin dilakukan pengairan. Setelah kurang lebih 15 hari periksa apakah sudah muncul daun sempurna sebanyak 3 sampai 4 helai. Jika sudah, maka benih dapat dipindahkan ke media tanam.
Persiapan media tanam
Sambil melalukan pembibitan dan persemaian, maka petani dapat menyiapkan media tanam. Media tanam dapat disiapkan dengan menggemburkan tanah dengan mencangkulnya hingga 30 cm kedalamannya. Jika sudah, diamkanlah selama dua minggu. Setelah dua minggu campurkan pupuk kandang pada tanah dan dolomite jika pH tanah masih kurang sesuai. Siapkan pula lubang tanam yang memiliki jarak antar tanaman dan parit untuk pengaliran air. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat tumbuh seledri yang sudah disebutkan sebelumnya.
Cara Menanam Seledri
Setelah itu, taburi tanah bedengan menggunakan pupuk kandang lalu naungi dengan menggunakan plastik bening. Atau Anda juga dapat menggunakan daun kelapa jika tidak memiliki plastik bening. Benih yang sudah disemai tersebut ketika sudah memasuki usia 15 sampai 25 hari dapat Anda semprot menggunakan pupuk daun. Jika bibit atau benih tersebut telah berumur 1 bulan maka Anda dapat memindahkan bibit tersebut pada media tanam.

#Pengolahan untuk media tanam
Cara menanam seledri berikutnya yaitu perhatikan media tanam yang akan Anda gunakan. Media tanam yang akan Anda gunakan untuk menanam seledri dapat Anda cangkul terlebih dahulu. Cangkul dengan kedalaman 30 hingga 40 cm, setelah itu biarkan selama 2 minggu. Selanjutnya, buat bedengan dengan lebar 120 cm dan tinggi sekitar 35 cm. Buat parit yang menjadi jarak antara bedengan yang satu dengan yang lainnya.

#Teknik penanaman
Cara menanam seledri setelah setelah melakukan semai benih adalah memindahkan bibit ke dalam polybag atau pot yang dijadikan tempat tanam. Sebelum itu, tentu Anda harus melakukan beberapa persiapan seperti berikut:
Siapkan polybag ukuran sedang (40 x 50 cm).

Isi polybag dengan media tanam. Media tanam tersusun dari campuran tanah, arang sekam (media tanam dengan porositas yang baik dan berat ringan), dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Setelah dicampur, ayak terlebih dahulu hasil campurannya.
Cabut bibit dari baki semai dengan menyiramkan sedikit air agar mudah dicabut, lakukan dengan hati-hati dan secara perlahan.
Buat lubang pada media tanam di dalam polybag sedalam 3 cm, lalu masukkan bibit dan timbun kembali dengan media tanam.
Untuk teknik penanaman, Anda dapat menanam Tanaman Sayur Sayuran ini sebagai tanaman tunggal. Caranya yaitu buat lubang tanam dengan jarak 25 cm antar lubang pada setiap bedengan. Setelah itu, cara menanam sledri berikutnya adalah dengan meletakkan bibit seledri ke dalam lubang yang sudah Anda buat tersebut. Selanjutnya, siram bedengan menggunakan air bersih sampai tanah terasa lembab. Kemudian tutup permukaan bedengan menggunakan jerami padi yang telah kering setebal 4 cm.

#Pemeliharaan
Cara menanam seledri berikutnya yaitu dengan menyulam tanaman seledri jika sudah berumur 1 sampai 2 minggu. Jika terdapat bibit yang mati, gantilah dengan bibit yang masih baru. Berikan juga pupuk tambahan seperti pupuk NPK, ZA dan jenis pupuk lainnya.
Seledri dapat dipanen setelah usia tanam maksimal 3 bulan. Ciri-ciri tanaman seledri anda sudah dapat dipanen adalah dengan melihat banyaknya daun yang telah tumbuh dan anakannya. Pemanenan dapat dilakukan dengan memetik batang seledri hingga tanaman tidak lagi produktif dalam memroduksi anakan. Jika sudah dipanen cucilah tanaman seledri dan simpan pada suhu yang sesuai untuk mempertahankan kesegarannya.
Jenis pemeliharaan pertama yang dapat dilakukan oleh petani adalah penyulaman. Penyulaman adalah penggantian segera bibit yang mati dengan bibit baru. Pemeliharaan kedua adalah dalam bentuk pemupukan. Lakukan pemupukan secara rutin. Jenis pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk NPK yang dilarutkan dengan air, pupuk Za, dan pupuk tablet yang dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman seledri. Selain pemupukan, perawatan lain dengan menambahkan garam dapur juga dapat dilakukan. Penambahan garam dapur dipercaya dapat menghijaukan tanaman seledri. Selain itu perawatan yang paling penting untuk dilakukan adalah pengairan. Pastikan tumbuhan jangan sampai kekeringan ataupun jangan sampai kelebihan air hingga becek. Intinya lakukan pengairan sesuai kebutuhan dan keadaan.

#Pupuk Tanaman Seledri

Pemupukan tanaman seledri agar didapat seledri yang tumbuh subur alangkah baiknya pemberian pupuk dilakukan dari mulai penanaman. Yaitu pada mulai tahap persiapan media tanam, dengan cara pencampuran pupuk organik dengan tanah.

Selanjutnya, pupuk yang dibutuhkan pada fase selanjutnya hanya sejenis urea atau pupuk dari kotoran ayam yang sudah matang. (Perbedaan pupuk kompos yang matang berbau apek/tidak berbau busuk). 

Ada hal yang menarik untuk dicoba Sahabat, yaitu penggunaan sedikit pecin penyedap rasa sebagai pupuk dengan cara di larutkan kedalam air secukupnya dan di siramkan pada permukaan tanahnya. Patut di coba pada tanaman seledri yang di tanam di pot atau polybag.

#Panen
Jika tanaman seledri Anda sudah berumur 1 hingga 3 bulan maka sudah memasuki masa panen. Anda dapat segera memanen seledri tersebut, caranya hanya dengan mencabutnya dari media tanam.
Langkah terakhir adalah proses yang kita tunggu-tunggu, yaitu pemanenan. Dimana setelah kurun waktu 2 – 3 minggu biasanya seledri sudah bisa dipanen. Cara menanam seledri di polybag memang tidak menghasilkan tanaman seledri dalam jumlah banyak, namun setidaknya Anda bisa konsumsi sendiri untuk keluarga atau tetangga.

Ciri-ciri seledri siap panen terlihat pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, Anda hanya perlu memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan anakannya. Seledri yang sudah dipetik bisa dipanen beberapa kali dengan jarak sektiar 1 sampai 2 minggu setelah panen sebelumnya. 


1. Media Tanam Pot Atau Polybag
Cara menanam seledri menggunakan media tanam pot atau polibag, untuk mengolah tanah yang digunakan sebagai media tanam seledri dengan menggunakan pot atau polybag yaitu sama. Maka dari itu agar menjadi lebih simpel maka saya gabungkan menjadi satu kedua media atau tempat bertanam tersebut. Cara atau langkah untuk mengolah tanah pada media polybag atau pot yaitu sangat mudah dan sederhana. Simaklah ulasan berikut ini tentang cara mengolah tanah khusus media pot dan polybag yang baik dan benar:

a. Alat dan bahan yang digunakan
Pot atau plastik polybag
Tanah
Pupuk kandang atau pupuk kompos
Pupuk KCL
Cangkul atau sekop
b. Cara Mengolah Tanah Menggunakan Polibag
Langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mengolah tanah yang digunakan sebagai media tanam melalui pot atau polybag yaitu sebagai berikut:

Tanah di campur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1:1. Kedua bahan tersebut diaduk hingga tercampur dengan rata.
Dalam setiap satu pot atau polybag maka perlu ditambahkan pupuk KCL yaitu sebanyak 1 sendok makan.
Setelah semua bahan tercampur dengan rata maka campuran tersebut siap dimasukkan ke dalam polybag atau pot yang sudah disediakan
Sebelum digunakan sebagai media bertanam alangkah baiknya tanah pada pot atau polybag disiram terlebih dahulu menggunakan air biasa. Tujuan penyiraman tersebut agar tanah menjadi lembab dan gembur, dan pastinya tanah menjadi subur.

2. Media Tanam Bedengan
Cara menanam seledri menggunakan media tanam bedengan, dalam cara mengolah tanah pada suatu lahan bedengan merupakan cukup rumit dan membutuhkan tenaga yang lebih untuk melakukannya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentunya tidak didapatkan dengan cara yang singkat. Melainkan ada tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam cara mengolah lahan bedengan. Ada beberapa langkah dalam cara mengolah lahan bedengan yang harus dilakukan secara berurutan dan secara rinci.

a. Alat dan bahan yang digunakan
Sebelum mengolah melakukan pengolahan lahan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan dan alat-alat yang dibutuhkan:

Mempersiapkan plastik mulsa
Cangkul
Pupuk kandang atau pupuk kompos
Pupuk urea
Pupuk KCL
b. Cara Mengolah Tanah Menggunakan Media Bedengan
Setelah semua alat dan bahan sudah disiapkan, maka langkah yang ke dua yaitu mengolah lahan tanah bedengan. Dalam cara pengolahan tanah bedengan ada beberapa langkah yang harus dilakukan secara berurutan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan secara bertahap dan jelas:

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam cara pengolahan lahan bedengan ialah tanah digemburkan terlebih dahulu. Tanah digemburkan bisa dengan cara di bajak atau di cangkul. Namun pada umumnya para petani lebih menyukai proses penggemburan tanah dengan cara di cangkul. Karena dengan cara di cangkul akan mendapatkan hasil yang maksimal dan tanah tidak menggumpal.
Setelah proses penggemburan tanah selesai, maka langkah selanjutnya yaitu proses pembentukan bedengan. Tanah bedengan di bentuk persegi panjang dengan lebar sesuai dengan ukuran plastik mulsa yang akan digunakan. Lebar plastik mulsa pada umumnya yaitu sekitar 80 cm sampai 100 cm. Buatlah jarak setiap bedeng nya yaitu sekitar 50 cm. Pemberian jarak tersebut biasanya digunakan sebagai jalan untuk perawatan dan proses pemanenan.
Setelah tanah selesai di bentuk, kemudian langkah selanjutnya yaitu proses pemupukan. Namun sebelum dilakukan proses pemupukan alangkah baiknya diberikan sedikit taburan kapur khusus untuk tanah. Pemberian kapur digunakan pada tanah jika tanah terlalu lembab. Kapur tersebut berguna untuk mengurangi kandungan air yang terdapat pada tanah.
Di atas tanah yang sudah diberikan taburan kapur selanjutnya diberikan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk kandang atau pupuk kompos di jereng di atas lahan bedengan dengan ketebalan sekitar 5 cm. Pemberian pupuk tersebut bertujuan agar tanah menjadi semakin subur karena kandungan yang terdapat pada pupuk.
Setelah pemupukan selesai maka di atas pupuk kandang bisa ditambahkan sedikit pupuk urea. Namun pemberian pupuk urea tersebut hanya sebagai pelengkap sesuai dengan selera petani.
Proses pemupukan yang terakhir yaitu pemberian pupuk KCL. Pemberian pupuk KCL dengan cara ditaburkan pada pupuk yang sudah dijereng pada keterangan di atas tadi. Pupuk KCL cukup ditaburkan dengan cara tipis-tipis secara merata. Pupuk KCL tersebut bertujuan sebagai pelengkap atau penambah gizi pada suatu tanaman.
Setelah proses pemupukan selesai maka langkah selanjutnya yaitu proses penutupan. Untuk proses penutupan setelah proses pemupukan yaitu ada 2 langkah. Langkah yang pertama yaitu penutupan lahan bedengan menggunakan tanah dan yang kedua yaitu penutupan menggunakan plastik mulsa. Berikut ini adalah cara beserta keterangannya:
c. Proses Penutupan Lahan Bedengan
Dalam penutupan lahan bedengan yang menggunakan plastik mulsa ada beberapa proses yaitu :

Proses penutupan yang pertama adalah menggunakan tanah biasa. Tanah ditutupkan pada atas bedengan yang sudah di beri pupuk. Ketebalan tanah tersebut sekitar 5 cm dan tidak perlu terlalu tebal. Kemudian tanah diratakan atau dihaluskan sebelum dilakukan penutupan menggunakan plastik mulsa.
Penutupan menggunakan plastik mulsa. Caranya yaitu plastik mulsa di potong dengan ukuran lahan bedengan yang akan ditutup. Kemudian plastik didiamkan sebentar agar terkena panas dan agak mulur. Lalu plastik sedikit di tarik oleh 2 orang dan pasangkan plastik di atas bedengan dengan kencang. Pengunci untuk plastik mulsa biasanya menggunakan bambu yang sudah di potong kecil-kecil sektar 20 cm dan di belah dengan tipis-tipis.










Seperti yang Anda ketahui, umumnya seledri dijual dalam kondisi masih dengan akar-akarnya. Jadi Anda dapat mencabut seledri langsung beserta dengan akar-akarnya. Jika ingin lebih bersih, Anda dapat mencuci akar-akar tersebut menggunakan air. Tidak sulit bukan menanam seledri? Anda dapat mencoba dan mempraktekkan cara menanam seledri tersebut sendiri di rumah.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel