-->

Tahap dan Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Beton

Tahap dan Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Beton -  Tahap dan Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Beton – Cara budidaya udang vannamei tidak selalu harus menggunakan tambak yang konvensional. Bila lahan yang ada sangat terbatas dan dirasa sulit membuat tambak konvensional sementara permintaan udang vannamei cukup tinggi,  kini sudah dikembangkan  cara-cara budidaya udang vannamei menggunakan kolam atau bak beton.
Tahap dan Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Beton
tambak beton

Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam Cara Budidaya Udang Vannamei di Kolam Beton diantaranya:
1.    Kualitas air harus selalu dikontrol terutama ketersediaan oksigen yang terlarut (D.O) dalam air harus cukup baik, minimal oksigen terlarut harus diatas 4mg per liter, semakin banyak oksigen terlarut kualitas pertumbuhan udang semakin baik karena udang vanamei membutuhkan oksigen terlarut yang cukup banyak agar pertumbuhannya bagus, untuk itu harus dibantu dengan aerator atau blower, yang terbaik ialah dengan menggunakan kincir. Kandungan amoniak pada air di kolam harus diperhatikan yang baik dibawah 0,02 dan kandungan nitrit harus dibawah 0,02.

2.    Benih udang vannamei harus dipilih yang sehat dan ukuran yang disarankan berukuran minimal PL9. Benih yang sehat akan menentukan kualitas pertumbuhan yang baik, kemampuan daya serap pakan yang cukup tinggi dan daya tahan terhadap penyakit.

3.    Padat tebar benih udang vannamei harus diperhatikan. Keunggulan penggunaan kolam beton dalam budidaya udang vannamei memiliki keunggulan diantaranya padat tebar benih lebih banyak per meter perseginya, pertumbuhan lebih cepat dan lebih terkontrol karena lahan tidak terlalu besar.

4.    Pakan harus selalu tersedia dan persediaan di kolam harus cukup. Pemberian pakan buatan harus selalu dilakukan setiap hari dengan melihat sediaan pakan pada anco bila tinggal sedikit atau sudah habis harus langsung diisi kembali.

5.    Pengecekan bibit udang vaname melalui sampel udang beberapa ekor secara berkala di laboratorium atau melalui pengecekan morfologis untuk memantau bila terkena penyakit jangan sampai dibiarkan begitu saja, tapi harus langsung ditangani sebab penyakit pada udang bisa cepat menyebar dan bisa mematikan benih-benih yang ada di kolam.

Tahap proses budidaya udang vaname di kolam beton diantaranya sebagai berikut:
1.    Mempersiapkan kolam atau bak beton
Tahap awal budidaya udang vannamei di kolam beton dengan mempersiapkan kolam atau bak beton. Ukuran kolam atau bak beton yang digunakan untuk pemeliharaan udang vannamei disesuaikan dengan lahan yang ada biasanya lahan dengan panjang 10 meter berkapasitas 30 ton atau 300 ton dan kedalaman 2,5 meter. Sebaiknya dilakukan pengkapuran di dasar kolam untuk mencegah unsur biotik dan hama yang merugikan.

2.    Pengecekan kualitas air
Langkah selanjutnya mempersiapkan air yang akan digunakan sebagai media pembesaran atau pemeliharaan udang. Air harus memiliki kualitas oksigen terlarut yang cukup tinggi (minimal 4 mg/l) dan kadar amoniak serta nitrit harus rendah. Pengendalian kualitas oksigen bisa dilakukan dengan tindakan aerasi dengan aerator atau kincir sebelum benih dimasukkan ke kolam.

3.    Penebaran benih
Setelah media air siap dan kualitasnya sudah dikontrol, masukkan benih udang vannamei yang sehat dan berukuran standar (PL9-PL11)

4.    Pemeliharaan
Pemeliharaan pada budidaya udang vaname di kolam beton pada prinsipnya sama dengan budidaya di tambak, diantaranya mengecek bila ada kebocoran kolam agar ketinggian air tidak surut, dan yang terpenting selalu memantau kualitas air kolam atau bak beton yang dilakukan setiap hari bila kondisi kualitas air sudah menurun bisa dilakukan langkah penggantian air.

Pemeliharaan rutin harian yang harus selalu diperhatikan adalah pemberian pakan buatan untuk benih-benih udang vaname. Pemberian pakan buatan ini yang terbaik diberikan setiap dua jam sekali atau melihat kondisi daya serap pakan oleh udang dengan melihat anco. Dalam hal ini harus ada SDM yang disiapkan khusus untuk melakukan tugas harian ini.

5.    Pengecekan penyakit
Pengontrolan kesehatan benih dilakukan 7 hari sekali atau sesuai kebutuhan, dengan melihat pada sampel benih yang diambil dari kolam agar kesehatan benih udang selalu terjaga. Pemeriksaan sampel benih di laboratorium sangat baik dilakukan agar bila ada penyakit yang menyerang benih bisa diketahui secara dini. Penggunaan obat-obatan harus yang sesuai dengan rekomendasi dinas peternakan yang sudah teruji.

6.    Panen

Pemanenan hasil budidaya udang vannamei di kolam beton bisa dilakukan sesuai kebutuhan atau sesuai pesanan dari konsumen disesuaikan dengan berat per ekor yang mereka pesan. Umumnya udang vannamei dipanen saat usia 70 hari atau 85 hari.


Demikian informasi Cara dan Tahap melakukan Budidaya Udang Vanamei di Kolam Beton. Semoga bermanfaat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Tahap dan Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Beton"

  1. Berapa ukuran kolam beton jumlah benih 1000ekor,mhn petunjuk nya trm ksh

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel