-->

11 Istilah-Istilah Penting dalam Budidaya Udang Perlu Diketahui

11 Istilah-Istilah Penting dalam Budidaya Udang Perlu Diketahui - Jika Anda baru ingin memulai budidaya udang, pastilah banyak istilah yang terdengar asing di telinga Anda. Penting sekali untuk mengetahui istilah-istilah penting dalam budidaya udang, sebab ke depannya Anda akan banyak mendengar istilah-istilah tersebut selama proses budidaya. Agar anda tidak kesulitan memahami istilah-istilah dalam budidaya udang, kami mencoba meringkas 11 istilah-istilah penting dalam budidaya udang sebagai berikut.
11 Istilah-Istilah Penting dalam Budidaya Udang Perlu Diketahui

11 Istilah-Istilah Penting dalam Budidaya Udang

#1. DOC.

DOC atau Day Of Culture adalah jumlah hari budidaya pada udang. Misalnya DOC 40 hari.

#2. FCR.

FCR atau Feed Conversion Ratio merupakan perbandingan antara jumlah pakan total yang telah diberikan dengan biomassa atau berat udang yang dipanen.
Contoh:
Pada kolam budidaya udang vaname dihasilkan udang dengan total berat/biomassa sebesar 10 ton, sementara jumlah pakan yang telah diberikan adalah 15 ton. Maka untuk menentukan FCR-nya adalah dengan; 15 ton (pakan) dibagi 10 ton (biomassa udang) = FCR 1,5. Semakin rendah nilai FCR dalam budidaya maka semakin bagus karena dapat mengefisienkan penggunaan pakan.

#3. ABW.

ABW atau Average Body Weight menunjukkan berat rata-rata udang dalam satu petakan tambak pada satu periode tertentu. Data ABW dapat diperoleh dengan melakukan pengambilan data biomassa secara berkala.

#4. SR.

SR atau Survival Rate mengindikasikan tingkat kehidupan udang pada satu periode tertentu (persen). Jadi data SR dapat diperoleh dengan melihat perbandingan antara udang yang dipanen dibandingkan dengan jumlah udang yang di tebar di awal budidaya.
Misalnya jumlah udang yang di tebar adalah 100.000 ekor udang kemudian setelah panen diperoleh 90.000 ekor maka SR? 90.000/100.000 x 100% = 90%. SR-nya adalah 90%

#5. PL.

PL adalah Post Larva, PL menunjukkan umur udang yang umumnya dalam satuan hari. Variabel ini penting untuk diketahui untuk mengukur kebutuhan pakan karena pertambahan umur akan berbarengan dengan pertambahan kebutuhan pakan. Pada umumnya PL udang yang di tebar di tambak berkisaran antara PL-8 sampai PL 12.

#6. Tonase.

Tonase merupakan jumlah berat udang total berdasarkan hasil panen dalam satuan kg atau ton. Pada umumnya panen dilakukan satu kali namun ada juga yang dilakukan beberapa kali. Panen yang dilakukan namun tidak semua udang diambil dari kolam budidaya disebut panen parsial. Tujuan dari panen parsial adalah untuk mengurangi pupulasi sehingga udang yang tersisa dapat tumbuh dengan cepat sehingga akan diperoleh udang yang berukuran besar. Tonase total adalah jumlah dari seluruh udang yang dipanen baik dari panen parsial maupun dari panen total.

#7. MBW.

MBW atau Mean Body Weight merupakan berat rata-rata udang per ekor, satuannya adalah gram. Data MBW didapat dengan cara sampling dengan sejumlah udang dengan cara random menggunakan jala dibeberapa tempat namun tetap petakan yang sama. Udang yang berhasil diambil lalu ditimbang, setelah hasil dari timbang diketahui, udang tersebut dihitung berapa jumlahnya. MBW didapat dari hasil bagi berat timbangan udang dengan jumlah udangnya.

Jika mengukur data MBW dari hasil panen, bisa diperoleh dengan sampling sejumlah udang secara random dari hasil panen. Langkah sama seperti di atas, ditimbang dan dihitung berapa jumlahnya. MBW panen diperoleh dengan cara yang sama.

MBW = berat udang/jumlah udang yang ditimbang.
Contoh: Berat udang 1 kg (1000 gram) setelah dihitung jumlahnya 40 ekor, maka MBW 25 gram.
#8. Size.
Size adalah jumlah udang per kg, diperoleh dengan rumus sebagai berikut;
Size = 1000 / MBW 
Contoh : Size = 1000/25 gram = 40. Jadi size-nya adalah 40 atau biasa juga disebut size kepala 4.

#9. Populasi.

Populasi yaitu jumlah udang yang hidup. Data dapat diperoleh dengan rumus; Populasi = Tonase panen / MBW. Contoh tonase semua udang 1 ton (1.000.000 gram), MBW 25 gram, maka populasinya 40.000 ekor.

#10. ADG.

ADG atau Average daily gain adalah pertambahan berat hari dalam satu periode tertentu. ADG dihitung dengan cara melihat selisih antara pengambilan data MBW pertama dengan MBW pengambilan data kedua kemudian dibagikan dengan jumlah hari antara periode pengambilan data pertama dengan kedua (hari).
ADG = [MBW II (gram) – MBW I (gram) / T (hari)]
Contoh : Pengambilan data I = 15 gram, Pengambilan data  II = 20 gram dengan selisih hari = 10 hari. ADG = [20 – 15 (gram) / 10 (hari)] = 0,5 gram/hari. Semakin tinggi ADG mengindikasikan semakin bagusnya pertumbuhan udang.

#10. Crumble dan Pellet.

Keduanya adalah ukuran pakan udang. Crumble merupakan istilah yang menunjukkan jenis pakan buatan yang berukuran serbuk/butiran halus, sedangkan Pellet merupakan jenis pakan buatan yang berukuran butiran dengan ukuran kecil, sedang dan besar.
(Baca juga : 7 Pakan Udang Vaname Terbaik di Indonesia)

#11. Probiotik.

Probiotik adalah jenis bakteri yang baik yang telah di seleksi yang mempunyai kemampuan untuk mencegah terbentuknya gas beracun seperti Amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) dan juga sebagai pengedali penyakit udang.
Ulasan mengenai istilah penting dalam budidaya udang semoga bisa menjadi referensi Anda dan lebih memahami dunia budidaya udang.












Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "11 Istilah-Istilah Penting dalam Budidaya Udang Perlu Diketahui"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel