Mengetahui Macam-macam Udang Budidaya
Friday, July 6, 2018
Ada banyak jenis udang yang beredar di Indonesia. Baik sebagai pembudidaya dan penggemar udang, apakah Anda sudah mengenal berbagai macam udang berikut?
Udang vannamei
Udang bernama latin Litopenaeus vannamei ini adalah udang yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Meski berukuran kecil, udang vannamei relatif lebih tahan penyakit dibanding udang windu dan udang lainnya. Udang kaki putih ini juga memiliki toleransi salinitas yang cukup lebar yaitu 2 – 40 ppt sehingga mudah beradaptasi.
Di berbagai belahan dunia, vannamei dikenal dengan sebutan udang putih Pasifik (Pacific white shrimp) atau raja udang (king prawn).
Udang windu
Sebelum banyak terjangkit penyakit bintik putih (white spot), udang windu adalah primadona udang budidaya di Indonesia. Udang windu betina memiliki panjang hingga 33 cm, bobot 200 – 300 gram. Udang windu jantan panjangnya 25 cm dengan bobot 100 – 170 gram. Ukurannya yang besar menjadi favorit konsumen karena memiliki daging yang banyak.
Udang windu (Penaeus modon) ini dikenal juga dengan nama tiger giant/black tiger/tiger prawn. Ciri fisiknya adalah berkulit tebal dan keras. Warnanya hijau kebiruan dengan garis gelap melintang meski ada pula yang berwarna merah dengan garis coklat kemerahan.
Udang galah
Udang berukuran besar ini memiliki ciri khas yang sangat mudah dikenali, yaitu sepasang capit yang panjang dan besar, terutama pada udang galah jantan. Ciri lainnya adalah kepalanya yang berbentuk kerucut, badannya memanjang serta melengkung ke atas. Berukuran 30 cm, tidak heran udang ini menjadi udang terbesar di antara udang tambak dan dikenal dengan nama giant river prawn.
Udang galah memiliki nama latin Macrobrachium rosenbergii dan memiliki warna yang bermacam, ada yang biru kehijauan, hijau kecoklatan, kuning kecoklatan, dan bercak-bercak seperti udang windu. Udang galah kurang menjadi favorit petani karena perawatannya cukup sulit, ditambah udang ini bersifat kanibal. Namun, pada beberapa sentra produksi, udang galah tetap dibudidayakan karena harga jualnya yang cukup tinggi dan mampu menembus pasar ekspor ke Jepang dan negara-negara Eropa. Sentra produksi udang galah sebagian besar terletak di pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur).
Udang jerbung
Dikenal dengan nama white shrimp/udang putih. Kulitnya berwarna putih dengan bintik yang berbeda-beda sesuai jenisnya, ada yang bintik hijau, kuning, dan hitam. Terdapat 3 jenis udang cerbung yaitu udang peci, udang bambu, dan udang pisang.
Udang peci (white shrimp) memiliki warna kulit lebih gelap dan berbintik hitam. Udang bambu (bamboo shrimp) mendapatkan namanya karena warnanya kuning bercak merah seperti bambu. Udang pisang (banana shrimp) memiliki warna kulit yang kekuningan.
Udang yang bernama latin Penaeus merguiensis ini sudah banyak dibudidayakan secara tradisional di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Aceh dan Sumaterta Utara. Saat ini pengembangan budidaya udang ini tidak hanya di dua daerah tersebut tapi juga di Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Udang barong
Udang yang bernama latin Panulirus sp ini lebih dikenal dengan sebutan “lobster”. Ukurannya besar, kulitnya keras, dan memiliki warna hijau, coklat, coklat kemerahan, dan hitam kebiruan. Produksi udang ini tersebar di Sumatra Utara, Jawa Timur, Bali, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Timur.
Selain udang-udang terkenal di atas, ada pula jenis udang lain yang tidak sepopuler udang di atas, yaitu:
- Udang flower
Disebut flower (bunga) karena corak warnanya yang seperti bunga dengan warna hijau kehitaman dengan garis melintang coklat, kulit, dan kakinya agak kemerahan. Udang ini diketahui memiliki harga yang fantastis karena sulit didapatkan di lautan. Udang ini dikenal juga dengan sebutan tiger flower.
- Udang kucing
Udang kucing atau cat prawn berukuran kecil dengan warna hijau dan garis melintang kuning dan putih. Ada juga yang berwarna kuning dengan garis melintang coklat dan putih.
- Udang kipas
Udang ini seperti udang barong/lobster hanya saja ukurannya lebih kecil, kulitnya lebih lunak, dan kasar. Kulitnya bewarna kecoklatan dengan garis melintang. Dikenal juag dengan sebutan “baby slipper lobster”.
- Udang rostris
Udang ini masih satu kelompok dengan vannamei yang bisa dilihat dari nama latinnya, yaitu Litopenaeus styliorostris. Pembesaran udang ini dapat dilakukan pada metode intensif dengan sistem tertutup. Sentra lokasi budidaya ini berada di Aceh dan NTB.
- Udang api-api
Udang ini memiliki berbagai nama lain, seperti udang dogol, udang dugul, udang kayu, udang werus, udang kupas, dan sebagainya. Dalam dunia perdagangan, udang ini disebut endeavour prawn. Awalnya, Metopenaeus monoceros ini adalah udang tangkap yang memiliki fungsi dalam siklus rantai makanan di ekosistem mangrove.
- Udang hias
Selain udang konsumsi, udang hias juga banyak dibudidayakan karena keindahannya. Jenis udang hias ini ada red cherry (warna merah transparan), yellow fire (kuning), dan red rili (mirip dengan red cherry, lebih transparan). Ukuran udang hias ini jauh lebih kecil dibandingkan udang-udang konsumsi.