-->

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering - My Budidaya

Budidaya bawang merah benar-benar dapat dilakukan di lahan kering. Pada dasarnya, tanaman ini bisa melakukan adaptasi dengan sangat baik jika ditanam di dataran rendah. Bahkan lahan kering yang mengandung pasir pun layak digunakan. Jadi apabila Anda saat ini sudah mempunyai lahan yang kering, Anda bisa mencoba membudidayakan bawang merah. Keunggulan utamanya ialah harga jual bawang merah terbilang stabil cenderung naik.
Daerah yang paling baik ditanami bawang merah mencakup dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl. Namun jika dibandingkan keduanya, pertumbuhan bawang merah lebih bagus saat dipelihara di dataran rendah karena kondisi cuaca yang lebih ideal. Di antara syarat tumbuhnya yaitu tanah yang subur, gembur, dan kaya organik. Usahakan pH tanah sekitar 5,5-6,5 dengan drainase yang baik.
PENGOLAHAN TANAH
Sebelum ditanami, lahan harus diolah terlebih dahulu. Caranya sebarkan pupuk kandang sebanyak 0,5-1 ton/1.000 m2 di lahan tersebut. Kemudian tanah tersebut digaru atau dicangkul agar pupuk tercampur rata dan kondisinya gembur. Biarkan tanah beristirahat minimal selama 1 minggu. Lalu bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar antara 120-180 cm. Jangan lupa membuat saluran air di antara bedengan-bedengan tersebut. Saluran air ini memiliki lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
Lahan yang sudah rampung diolah, selanjutnya dicek kadar keasamannya. Ingat bahwa kadar pH tanah yang bagus untuk pertumbuhan bawang merah yaitu 5,5-6,5. Kalau pH tanah kurang dari 5,5 bisa diberikan dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha untuk menaikkan pH. Selanjutnya lahan dibiarkan kembali selama 2 minggu. Anda juga perlu menaburkan GLIO 100 gram yang dicampur 25-50 kg pupuk kandang. Setelah campuran tersebut didiamkan selama seminggu, Anda menaburkannya secara merata di atas bedengan.
Pupuk dasar diberikan sebelum proses penanaman bibit bawang merah dilaksanakan. Terdapat dua campuran pupuk yang biasa dipakai oleh para petani. Pertama yakni campuran urea 2-4 kg, ZA 7-15 kg, dan SP-36 15-25 kg. Sedangkan kedua yaitu pupuk majemuk NPK (15-15-15) sebanyak kurang lebih 20 kg/1.000 m2. Pupuk ini diberikan dengan cara menaburkannya di atas tanah, lalu meratakannya bersama tanah sampai tercampur rata.
budidaya-bawang-merah-kering.jpg
PENANAMAN BIBIT
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit bawang merah yang berkualitas unggul. Biasanya umbi bawang merah ini memiliki bobot yang berkisar antara 3-4 gram/bibit. Kalau Anda ingin membuat bibit sendiri, gunakan umbi yang telah disimpan selama 2-3 bulan. Usahakan umbi bawang merah yang dipakai masih mempunyai daun. Pastikan umbi dalam kondisi sehat, ukurannya seragam, bentuknya mantap/tidak kopong, serta lapisan kulitnya tidak mengalami luka. Anda juga boleh memakai benih bawang merah, tetapi harus disemai terlebih dulu.
Jarak tanam bawang merah harus disesuaikan dengan varietas yang dipakai dan waktu penanaman. Varietas bawang merah bangkok, ilocos, dan tadayung sebaiknya ditanam di musim kemarau dengan jarak tanam 15 x 15 cm. Sementara untuk bawang merah dari varietas tiron bagusnya ditanam pada saat musim hujan. Adapun jarak tanam yang direkomendasikan untuk varietas ini yaitu 20 x 15 cm.
Cara penanaman bibit bawang merah dimulai dengan merendamnya di dalam larutan perangsang tumbuh yang telah ditambah air dengan dosis 1 tutup/liter air. Setelah itu, bibit tersebut perlu disimpan selama 2 hari sebelum bisa ditanam di lahan. Bibit bawang merah ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam permukaan tanah. Setiap lubang tanam cukup diisi menggunakan satu umbi bawang merah.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Bawang merah yang dibudidayakan di lahan kering perlu mendapatkan pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar bisa berupa pupuk kandang dari kotoran sapi/kambing sebanyak 15-20 ton/ha atau kotoran ayam 5-6 ton/ha. Bisa juga menggunakan pupuk kompos sebanyak 2,5 ton/ha atau TSP sebanyak 150-200 kg/ha. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan menyebar serta mengaduknya supaya tercampur tanah pada waktu 1-3 hari sebelum penanaman.
Untuk pupuk susulan bisa menggunakan campuran urea 150 kg/ha, ZA 300 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha. Pemupukan susulan ini dilakukan sebanyak dua kali setiap periode penanaman. Pemupukan susulan yang pertama dilaksanakan waktu tanaman bawang merah berumur 10-15 hari setelah tanam. Berikutnya pemupukan susulan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan. Pemupukan susulan kedua menggunakan setengah dosis dari pemupukan susulan pertama.
Tanaman bawang merah yang dipelihara di lahan kering harus senantiasa disiram secukupnya. Akan tetapi, bawang merah tidak suka dengan tanah yang kondisinya becek atau digenangi air. Anda bisa menggunakan gembor untuk menyiramkan air di lahan. Kalau mau yang lebih praktis, silakan pasang alat penyiram air yang bisa dibeli di AlatPerabotan.com. Tumbuhan bawang merah yang masih berusia kurang dari 2 minggu harus disiram setiap pagi dan sore hari. Sesudah umur tersebut, penyiraman cukup dilakukan setiap pagi saja.
Selanjutnya proses penyiangan perlu dilakukan untuk memberantas gulma yang tumbuh di lahan pertanian. Jika tidak dibersihkan, gulma-gulma ini akan menyaingi bawang merah dalam mencari unsur hara dan air sehingga pertumbuhannya kurang optimal. Proses penyiangan ini cukup dilakukan sebanyak dua kali setiap fase penanaman supaya lebih efisien. Waktu yang paling tepat yaitu ketika tanaman berumur 10-15 hari dan 28-35 hari. Sebaiknya penyiangan ini dikerjakan sebelum tahap pemberian pupuk.
PANEN UMBI
Tanaman bawang merah biasanya dapat dipanen setelah usianya mencapai 65-75 hari setelah tanam. Tanaman yang akan dipanen harus sudah cukup tua yang ditandai dengan batang menjadi lemas dan daun menguning sekitar 60-90 persen. Bagian umbi lapis pun tampak padat berisi dan sebagian sudah menyumbul di permukaan tanah. Jika diperhatikan, umbi tersebut memiliki warna kemerahan dan mengkilap.
Umbi yang telah layak dipanen cukup dicabut begitu saja bersama daunnya. Usahakan bersihkan tanah yang menempel di umbi bawang merah ini seperlunya. Biarkan umbi yang terkumpul berada di atas bedengan, lalu diikat menjadi 1-1,5 kg/ikatan. Kemudian umbi tersebut dijemur selama 5-7 hari dengan posisi daun berada di atas. Setelah cukup kering, satukan 3-4 ikatan kecil menjadi 1 ikatan besar. Jemur kembali ikatan umbi bawang merah ini selama 2-3 hari dengan posisi umbi berada di atas. Jikalau umbi sudah kering, Anda bisa menyimpannya di atas para-para supaya awet.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering - My Budidaya "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel