Menjaga Stok Rajugan Di alam, KKP Produksi Benih Rajungan Secara Massal Terlengkap dan Terbaru
Saturday, September 1, 2018
Perikanan Indonesia - Kali ini Perikananku Id akan membahas tentang Rajungan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang menjadi primadona dunia. Portunus sp atau Rajungan merupakan komoditas perikanan ekonomis penting yang bernilai tinggi. Harga jual rajungan dipasaran saat ini mencapai Rp. 70 ribu /kg, sekarang ini trends permintaannya bahkan terus naik, terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke berbagai negara terutama Amerika Serikat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 menunjukan bahwa volume ekspor dari rajungan serta kepiting dari Indonesia menyentuh angka 29.038 ton dalam satu tahun saja dengan omset sebesar US$321.842.
Melihat permintaan dan harga Rajungan yang menarik ini memicu terjadinya over eksploitasi Rajungan di berbagai wilayah di Indonesia bahkan rajungan dan kepiting ukuran kecil dan sedang bertelur pun turut di tangkap sehigga stok di alam cenderung mengalami penurunan dengan cukup drastis.
Source: news.kkp.go.id |
Slamet Soebjakto, selaku Direktur Jenderal Perikanan Budidaya memandang hal ini sebagai suatu ancaman serius hingga memberikan keterangan seperti berikut: �Kita tentu prihatin pada kondisi ini, karena itulah perlu adanya upaya yang konkrit bagaimana cara memulihkan ketersediaan stok rajungan ini. Sehingga peran teknologi budidaya, saya rasa perlu didorong untuk dapat menyangga stok komoditas terancam seperti rajungan ini,�.
Secara preventif KKP sudah melakukan upaya perlindungan terhadap komoditas Rajungan, Kepiting dan Lobster dengan mengeluarkan Permen KP No. 52 tahun 2018 yang mengatur tentang pelarangan penangkapan berdasarkan ukuran serta harapannya dapat meningkatkan restocking alami komoditas ini di alam. Namun ada tuntutan lain dimana kita harus memacu produksi agar meningkat tetapi harus tetap menjaga kelestariannya sehingga upaya alternatif salah satunya dengan menggenjot produksi benih rajungan untuk budidaya dan restocking di alam.
Intinya upaya perlindungan tetap dilakukan maksimal, tetapi pelestarian dan pemanfaatan nilai ekonomi di sinergikan agar berimbang dengan memasukan teknologi perikanan budidaya. Nono Hartono, selaku Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan, memberikan keterangan jika pihaknya sudah mampu untuk menghasilkan produksi benih rajungan secara massal. Hal ini didapatkan setelah upaya beberapa waktu yang dilakukan BPBAP Takalar melakukan perekayasaan pembenihan pada komoditas ini dengan hasil yang sangat memuaskan.
Dengan adanya teknologi dari Unit Pembenihan Rajungan BPBAP Takalar ini maka upaya Menteri Susi Pudjiastuti untuk melakukan pemanfaatan sumberdaya Rajungan secara berkelanjutan dapat tercapai dengan terus menggenjot jumlah produksi benih rajungan. Pada tahun 2018 saja produksi Benih rajungan sudah mencapai angka 126.400 ekor, kemudian tahun 2018 ditargetkan produksi akan meingkat signifikan sampai 800.000 ekor benih. Sementara itu menurut Nono, benih hasil pemebenihan tersebut di gunakan untuk usaha budidaya dan restocking rajungan di alam.
Upaya KKP juga melibatkan Stakeholder di bidang ini salah satunya yaitu PT. Kemilau Bintang Timur (KBT) yang merupakan perusahaan pengolah rajungan, yang juga turut serta melakukan budidaya rajungan yang dilakukan secara langsung di tambak tentunya dengan benih yang disediakan oleh BPBAP Takalar. Selain itu dalam kesepakatan kerjasamanya disisipkan program prioritas bahwa yang bersangkutan juga bersedua untuk melakukan restocking Rajungan untuk melindungi dan menjaga keanekaragaman hayati dari sumber daya perikanan di Indonesia.
Selain BPBAP Takalar, Sebelumnya ada Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara yang juga sudah melakukan kegiatan yang sama yaitu restocking benih rajungan dengan jumlah 200.000 ekor yang dilakukan di tiga titik di perairan Pulau Panjang serta kawasan perairan Jepara. Dalam kegiatan tersebut juga adan 2 perusahaan di bidang rajungan yaitu PT. KBT Cirebon dan Harbor Seafood USA yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.