Kiat Sukses Cara Menanam Sawi Hijau Organik ala My-Budidaya
Sunday, September 9, 2018
Kiat Sukses Cara Menanam Sawi Hijau Organik |
Kiat Sukses Cara Menanam Sawi Hijau Organik � Sawi Hijau atau sering disebut caisim atau caisin adalah tanaman sayuran yang banyak masyarakat sebagai sayur untuk melengkapi berbagai makanan seperti bakso dan mie ayam. Sawi hijau dulunya hanya terkenal dikalangan rakyat cina namun sekarang sawi hijau sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Sayuran ini termasuk dalam sayuran yang mudah dibudidayakan diberbagai tempat di Indonesia sebab caisim atau caisin ini bisa tumbuh subur pada dataran rendah maupun dataran tingi. Sawi hijau yang dibudidayakan didataran tinggi akan cepat berbunga ketimbang yang dibudidayakan didataran rendah sebab pada dataran tinggi suhunya lebih rendah ketimbang di dataran rendah.
Budidaya sayuran organik saat ini memang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh banyak petani. Sayuran organik memiliki harga yang relatif lebih tinggi ketimbang sayuran non organik. Segmen pasar untuk sayuran organik pun berbeda, untuk sayuran organik segmen pasarnya pada masyarakat ekonomi menengah keatas. Distribusi awal dari pemasaran sayuran organik biasanya ditujukan ke supermarket atau pasar-pasar modern lainnya.
Cara Menanam Sawi Hijau Organik
Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah bertujuan agar tanah pada lahan dapat lebih gembur dan memiliki sistem drainase yang baik. pengolahan tanah dapat dilakukan dengan mencangkulnya. Cangkul tanah sedalam 20-30cm lalu berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha aduk tanah bersama pupuk kandang hingga pupuk benar-benar tercampur rata dengan tanah. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar bedengan 1,5 m dan tinggi 30-40 cm sedangkan jarak antar bedengan adalah 30 cm. setiap bedengan terdapat 2 larik tanama dengan jarak tanaman 30 x 30 cm.
Persemaian Benih
Ada beberapa langkah dalam proses persemaian benih.
Buatlah rumah bibit dengan bambu dan atapnya menggunakan plastik. Lebar rumah bibit adalah 2 m dengan tinggi 1,5 m sedangkan panjangnya menyesuaikan jumlah bibit yang akan disemaikan.
Untuk penyemaian lahan harus diberikan pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi sebanyak 10 kg lakukan kira-kira 14 hari sebelum benih sawi ditabur. Untuk kebutuhan benih sendiri adalah 750 gram/ha. Tebar sawi pada lahan yang telah disiapkan lalu tutup kembali dengan tanah tipis.
Penanaman
Penanaman dilakukan ketika benih telah berumur 1 bulan. ketika benih berumur 1 bulan, benih telah memiliki 4 helai daun dan akar yang telah menguat. Lakukan penanaman dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu sedalam 5-10 cm dengan jarak tanam 30 x 30 cm. setelah itu pindahkan bibit dari media persemaian ke dalam lubang tanam. Atur akar agar tertanam secara tegak. Lalu tutup kembali dengan tanah. Setelah proses penanaman lakukanlah penyiraman agar kelembaban tanaman tetap terjaga.
Pemeliharaan Tanaman
Ilustrasi: Pemeliharaan Sawi Hijau |
Penyiraman tanaman
Proses penyiraman untuk tanaman sawi bergantung terhadap musim. Pada musim kemarau lakukan penyiraman 2 kali sehari sedangkan ketika musim penghujan penyiraman dapat dilakukan 2 hari sekali tergantung kelembaban lahan.
Penjarangan adalah proses pencabutan tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Penjarangan sudah dapat dilakukan ketika tanaman sawi telah berumur 2 minggu setelah tanam.
Penyulaman
Lakukanlah penyulaman bersamaan dengan proses penjarangan agar lebih menghemat waktu dan tenaga. Tanaman yang mati harus diganti dengan bibit yang baru yang lebih siap tanam dan sehat.
Pemupukan
Lakukanlah pemupukan dengan menggunakan pupuk organik cair. Pengaplikasian pupuk organik cair pun terbeling mudah kita Cuma harus mencampurkan pupuk organik cair bersama air lalu siram menggunakan handsprayer. Pemupukan dilakukan ketika tanaman telah berumur 3 minggu setelah tanam.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit haruslah menggunakan cara terpadu dengan memperhatikan pola penyerangan hama tersebut. Pengendalian hama terpadu dapat dilakukan berbagai cara diantaranya melepaskan musuh alami pada hama yang menyerang tanaman sawi tersebut. sedangkan untuk pengendalian penyakit dapat dikendalikan sejak dini dengan cara melakukan persiapan benih dan lahan dengan baik. Jangan gunakan lahan yang masa tanam sebelumnya tanaman yang ditanam terserang penyakit.
Panen
Panen dilakukan ketika sawi berumur 40-50 hari setelah penyemaian. Lakukan pemanenan pada pagi hari agar ketika pemanenan selesai sawi langsung dapat dipasarkan. Jangan simpan sawi terlalu lama karena sawi termasuk sayuran yang cepat membusuk.