Sering Makan Kerang Hijau? Awas Ini Bahayanya Terlengkap dan Terbaru
Saturday, September 1, 2018
Produk hasil perikanan memang selalu jadi primadona baik di restoran seefood hingga ke waroeng seafood tenda pinggir jalan. Salah satu olahan seafood yang sering ditawarkan adalah masakan berbahan dasar kerang hijau. Namun sobat tau tidak bahaya mengkonsumsi Kerang Hijau yang mengintai anda?.
Kerang hijau adalah salah satu sajian menu seafood favorit masyarakat, karena selain kandungan gizinya cukup tinggi, harganya pun relatif murah meriah jika dibandingkan ikan , udang ataupun kepiting. Kerang hijau enak baik diolah menjadi kerang rebus disandingkan dengan sambal kacang sebagai cocolan, kerang hijau saus Padang yang pedas, ataupun kerang hijau saus tiram.
Bahaya Mengkonsumsi Kerang Hijau |
Namun sayangnya sejak tahun 90-an kebelakang ini santer kabar tentang bahaya mengkonsumsi kerang hijau utamanya kerang-kerang hasil tangkapan dari laut sekitar perairan Jakarta dan Tangerang. Alasannya karena perairannya sudah tercemar, lalu sebenarnya seberapa bahaya kah mengkonsumsi kerang hijau?.
Menurut Dr. Ir. Etty Riani pendidik dan peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor dikutip dari Femina menyebutkan jika kerang termasuk dalam golongan organisme laut yang tahan banting. Kerang masuk dalam golongan mollusca, hewan lunak yang diapit cangkang keras serta tidak memiliki organ hati guna menghancurkan benda asing termasuk juga racun yang mungkin masuk ke dalam tubuhnya. Akibat dari hal ini semua benda asing akan ditampung di dalam dagingnya.
Kerang hijau sendiri adalah jenis kerang yang paling tahan terhadap polutan asing atau bahan pencemar. Tidak seperti kerang jenis - jenis kerang lainnya yang nomaden, kerang hijau mampu bertahan hidup dan menetap pada suatu lokasi. Sifat kerang hijau yang merupakan filter feeder (penyaring) ketika makan dan hidup layaknya sebuah vacuum cleaner membuat kerang hijau selain menyerap makanannya (plankton) juga turut menampung apa saja yang ada di sekitarnya termasuk logam berat berbahaya. Sehingga tidak mengherankan jika akhirnya tercetus �larangan� mengonsumsi kerang hijau.
Selain itu kerang di perairan Indonesia juga sering kali tercemar oleh logam berat semacam merkuri. Logam berat tersebut tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, karena busa mengakibatkan cacat janin atau penyakit autis pada si calon bayi. Sayangnya, cara mengetahui kerang tersebut sudah tercemar atau belum itu sangat sulit, karena tidak ada ciri - ciri khususnya yang dapat dijadikan acuan membedakannya.
Walau begitu, kita bisa menghindari konsumsi kerang yang sudah tercemar merkuri, caranya dengan tidak membeli kerang dari perairan yang banyak limbah industri (baik itu limbah cair maupun limbah dari asap pabrik).
Berdasarkan penelitian, kerang hijau lebih dikenal sebagai kerang yang bersifat "filter feeder" karena kerang hijau menyaring logam-logam berat seperti: Pb (timbal), kadmium (Cd) maupun tembaga (Cu).
Selain kerang hiaju yang lebih parah lagi adalah kerang darah karena sifat hidupnya di dalam lumpur, kerang darah bahkan bisa memakan sedimen. Jadi jika sobat sering mengonsumsi kerang-kerang yang sudah terkontaminasi perlahan tapi pasti logam-logam berat tersebut masuk ke dalam tubuh. Bahayanya zat - zat berbahaya ini tidak dapat dicerna atau bahkan dikeluarkan oleh tubuh manusia yang artinya akan terpendam di dalam tubuh kita.
Zat berbahaya tersebut didalam tubuh kita akan jadi racun yang dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti kanker. Jika anda telanjur jatuh cinta kepada kerang - kerang ini, tidak perlu terlalu panik ya gays tetapi jangan juga terbuai dan lekas tinggalkan kelezatannya. Anda masih tetap bisa mengonsumsi kerang hijau maupun kerang darah kok, asalkan tahu jurus jitu memilih dan mengolahnya.