Petunjuk Cara Memelihara Kalkun untuk Pemula - My Budidaya
Tuesday, September 18, 2018
Add Comment
Kalkun merupakan unggas penghasil daging yang bisa menjadi salah satu alternatif pengganti ayam. Ukurannya yang besar membuat kalkun menyimpan daging dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan ayam pedaging sekalipun. Namun sayangnya daging kalkun tidak umum dikonsumsi di Indonesia. Belum banyak masyarakat kita yang memakan daging kalkun. Padahal daging kalkun diketahui banyak dikonsumsi di Amerika dan Eropa.
Sebuah tantangan tersendiri tentunya bagi Anda yang ingin membudidayakan kalkun, di mana Anda juga sebaiknya turut mengajak masyarakat sekitar untuk mulai mengonsumsi daging kalkun. Karena pada dasarnya membudidayakan kalkun jauh lebih menguntungkan sebab harga jualnya lebih tinggi. Selain itu, kalkun juga mempunyai daya tahan tubuh yang sangat baik. Kalkun termasuk unggas yang cukup mudah dipelihara.
Merawat Anakan Kalkun
Kalkun yang masih berusia kurang dari 1 bulan membutuhkan suhu hangat untuk menjaga temperatur di tubuhnya. Anda bisa memasang mesin penghangat udara di dalam kandangnya. Kandang berukuran 100 x 80 x 40 cm bisa memuat sekitar 20-25 ekor anakan kalkun. Untuk versi sederhananya, Anda bisa memakai bohlam yang berdaya 25 watt sebagai penghangat. Nyalakan lampu tersebut mulai dari menjelang petang sampai pagi hari. Kemudian biarkan anakan kalkun berjemur di bawah sinar mentari pagi agar tubuhnya tetap merasa hangat.
Pakan yang cocok diberikan kepada kalkun yang masih anakan hanyalah voor. Usahakan pilih voor yang berukuran cukup halus sehingga mudah ditelan. Berikan voor ini sampai anakan kalkun berusia paling tidak 20 hari. Setelah itu, Anda bisa memberikan makanan tambahan sebagai variasi dan pemenuh nutrisinya. Di sini kami merekomendasikan pemberian sayur-mayur sehingga kebutuhan serat pada kalkun tersebut terpenuhi dengan baik.
Merawat Kalkun Usia Remaja
Kalkun yang sudah berusia lebih dari 2 bulan tergolong ke dalam usia remaja. Kalkun tersebut sudah berkembang dan tumbuh hingga ukurannya menjadi lebih besar. Oleh sebab itu, dia pun membutuhkan kandang yang ukurannya lebih luas. Anda bisa menggunakan kandang dari bahan bambu yang berukuran panjang 200 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 70 cm. Setiap kandang ini nantinya bisa diisi sekitar 15-20 kalkun sekaligus untuk mempermudah perawatannya. Kandang wajib dilengkapi atap untuk mencegah kalkun di dalamnya terbang dan melarikan diri.
Makanan untuk kalkun usia remaja yang paling bagus adalah sayuran yang dipotong-potong halus. Jadikan sayur-mayur ini sebagai makanan utamanya. Sedangkan untuk makanan tambahan berupa voor dan dedak/katul. Anda bisa menggunakan komposisi pakan 70% sayur, 10% voor, dan 20% dedak. Variasi pakan ini sangat penting guna mencukupi kebutuhan gizi pada kalkun. Pada saat mencampurkan air ke dalam makanan, pastikan Anda menggunakan air panas untuk mencegah penyebaran bibit penyakit.
Merawat Kalkun Dewasa
Sangat mudah merawat kalkun usia dewasa karena daya tahan pada tubuhnya sudah tinggi. Kalkun tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dengan sangat baik dan tidak mudah terserang oleh penyakit. Kalkun memasuki usia dewasa setelah umurnya mencapai lebih dari 8 bulan. Kandang utama berbentuk kandang umbaran tanpa sekat yang berukuran 5 x 10 m dan bisa memuat sekitar 15 kalkun dewasa. Setelah memasuki masa kawin, tempatkan setiap pasang kalkun di kandang yang terpisah. Di sini Anda bisa menjodohkan 1 kalkun jantan dengan 4-5 kalkun betina.
Kalkun dewasa tidak pilih-pilih soal makanannya. Hampir semua makanan yang kita berikan akan habis dilahapnya. Anda bisa memberikan pakan berupa dedak, nasi, voor, sayuran, dan buah. Sesekali berikan juga daun pepaya untuk meningkatkan nafsu makan kalkun tersebut. Perbandingan jumlah pakan yang diberikan kepada kalkun dewasa yaitu 70% sayuran, 20% dedak, dan 10% voor. Lakukan pembersihan terhadap sisa-sisa pakan untuk mencegah perkembangbiakkan kuman dan bakteri yang berbahaya.
0 Response to "Petunjuk Cara Memelihara Kalkun untuk Pemula - My Budidaya "
Post a Comment