-->

Cara Budidaya Udang Vaname Agar Hasil Yang Terbaik dan Panen Melimpah

Cara Budidaya Udang Vaname Agar Hasil Yang Terbaik dan Panen Melimpah - Udang vaname adalah udang yang berasal dari kawasan sub tropis. Akan tetapi, karena daya tahan udang ini yang cukup hebat, udang ini juga dapat dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia dengan teknik budidayayang tepat. Ada beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk membudidayakan udang ini.
Udang Vaname

Gambar Udang Vaname
Persiapan Tambak
Pertama dilakukan proses pengeringan tambak selama 7-10 hari sampai tanah terlihat pecah-pecah untuk memutus siklus hidup pathogen dan mengurai gas beracun H2S. Setelah itu, dilakukan proses pembalikan tanah agar fitoplankton dapat tumbuh sebagai pakan alami udang vaname. Perlu juga dilakukan pengukuran pH tanah. Apabila pH kurang dari 6,5, maka perlu dilakukan proses pengapuran.

Pemupukan dan Pengisian Air
Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan dan pengapuran. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 kg/ha dan pupuk kandang 2000 kg/ha. Setelah itu, dilakukan pengisian air dengan kedalaman 1 m atau kurang di petak pembesaran. Biarkan air selama 2-3 minggu sampai siap untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.

Pemilihan Benih
Benih yang digunakan dalam cara budidaya udang vaname ini adalah benih jenis PL10-PL12 yang mendapatkan sertifikasi SPF (Specific Pathogen Free). Benih harus tampak bagus tanpa cacat, mempunyai ukuran seragam, berenang melawan arus, insang sudah berkembang, dan usus terlihat jelas.

Penebaran Benih
Sebelum ditebar, benih udang vaname perlu melalui proses aklimitasi, karena, hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang ini saat proses pembenihan dan pemeliharaan. Caranya, menyiram kantung tempat benih dengan air tambak dan diapungkan ditambak selama 15-20 menit. Setelah itu, dibuka dan dimiringkan pelan-pelan agar benih udang keluar. Tidak seperti cara beternak udang lainnya, benih udang vaname sebaiknya ditebar pada siang hari.

Pemberian Pakan
Pakan yang biasa dianjurkan pada panduan cara ternak udang di Indonesia adalah pellet yang mengandung 30% protein. Jumlah pakan yang diberikan dipengaruhi oleh umur udang atau menggunakan pedoman ABW. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari. Selain umur, banyaknya pakan dipengaruhi oleh kondisi tanah tambak, kualitas air dan tingkat kesehatan udang.

Pemeliharaan
Langkah pemeliharaan pertama adalah kontrol tingkat salinitas. Salinitas air yang baik adalah 10-25 ppt. Selain itu pemeriksaan pH air dan tanah secara berkala. Bila kurang dari 7,5, maka perlu dilakukan proses pengapuran tambahan.Sebelum udang berumur 60 hari, perlu juga diperiksa tinggi air dan dilakukan pengisian air dengan salinitas yang disebutkan diatas bila air kurang karena proses penguapan.

Pengendalian Hama
Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya adalah hewan-hewan yang hidup disekitar tambak, seperti burung, ketam, ikan liar dan pengerek. Untuk ketam dan pengerek yang biasanya melubangi pematang disekitar tambak, kita bisa memasang pagar plastik untuk mencegah hewan ini masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin. Dan burung, kita perlu mengontrol tambak sesering mungkin.

Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit yang tepat dilakukan bersamaan dengan proses pembibitan dan pemeliharaan. Bila kita melakukan proses pemeliharaan dengan baik, maka penyakit tidak akan menyerang udang kita. Selain itu, kita juga perlu melakukan pemeriksaan fisik udang dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dilaboratorium.

Pemanenan
Proses pemanenan dilakukan setelah udang vaname berumur 120 hari dan mencapai berat, yaitu 50 ekor/kg. Bila udang sudah mencapai berat tersebut sebelum 120 hari, maka pemanenan bisa dilakukan. Pemanenan dilakukan pada waktu malam hari untuk mempertahankan kualitas udang. 2-4 hari sebelum pemanenan, tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan mempertahankan ketinggian air untuk mencegah proses molting. Bila kita melakukan teknik beternak udang vaname dengan benar, maka hasil yang kita dapatkan akan sangat memuaskan.

Udang vaname atau udang vannamei adalah udang yang berasal dari daerah beriklim sub tropis. Karakteristik udang ini adalah ukurannya yang lebih kecil ketimbang udang windu. Udang vaname termasuk udang yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lumayan cepat dan responnya terhadap makanan sangat sigap.

Udang vaname mulai banyak di budidayakan di Indonesia, permintaan dari pasar amerika lumayan tinggi sehingga membuat udang ini mulai banyak dibudidayakan di tambak-tambak di Indonesia. Selain itu udang vaname memiliki ketahanan yang baik dari serangan hama dan penyakit. Untuk anda yang berminat membudidayakan udang vaname kami memiliki beberapa tips yang mungkin dapat anda terapkan agar hasil panen melimpah.

Persiapan Tambak Udang Vaname
Dalam tahap awal budidaya udang vaname hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan budidaya dengan baik. Pertama-tama tambak dikeringkan hingga air yang berada didalam tambak benar-benar kering. Setelah itu biarkan selama 1 minggu agar penyakit, jamur, patogen dan mikroorganisme yang mampu merugikan dapat mati. setelah itu lakukan pembajakan pada tanah tambak tersebut. Pembajakan/pencangkulan berfungsi agar plankton dan mikro organisme yang menguntungkan dapat hidup. Mengingat udang vaname hidup pada dasar tanah sehingga setidaknya terdapat makanan alami udang vaname pada tambak tersebut.

Setelah itu lakukan pengapuran apabila dirasa pH tanah tambak memiliki kadar yang asam. pH ideal untuk budidaya udang vaname adalah 6-7,5. Selanjutnya dalam rangkaian persiapan tambak yang harus dilakukan adalah pemupukan. Berikan pupuk Urea dan pupuk kandang dengan masing-masing dosis berkisar 150-200 kg/ha dan 1,5-2 ton/ha. Campurkan pupuk secara merata pada dasar tambak.
Selanjutnya lakukan pengisian air dengan ketinggian 100 cm dan dibiarkan selama 5-7 hari. Setelah itu lakukan penebaran bibit udang vaname.



Pemilihan Bibit dan Penebaran Bibit
Lakukan pemilihan benih dengan selektif agar nantinya perkembangan udang dapat baik dan tumbuh seragam. Pilihlah bibit dengan karakteristik bibit yang tidak memiliki luka pada tubuh, bentuk dan ukuran seragam, dapat berenang melawan arus, insang serta usus sudah terlihat. Bibit dengan kriteria tersebut dapat di peroleh dari pembudidaya bibit udang vaname.

Berbeda dengan jenis udang windu yang penebaran benihnya dilakukan pada pagi hari. Bibit udang vaname ditebar pada waktu siang hari. sebelum dilakukan penebaran bibit, lakukanlah proses aklimitasi atau adaptasi udang vaname. Lakukan dengan cara memasukkan bibit ke dalam plastik bening dan diberi air tambak lalu apungkan di tambak selama 30-60 menit. Setelah aklimitasi selesai kantung plastik dibuka perlahan lalu tebarkan bibit pada tambak. Padat penebaran benih adalah 10 ekor/m2.

Pemeliharaan Udang vaname/vannamei
Pengelolaan Pakan
Pada awal penebaran selama 7 hari pertama udang vaname tidak perlu diberi pakan karena masih banyak terdapat makanan alami pada air tambak. Setelah itu berikan pelet dengan kadar protein sebanyak 30 %. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3-4 kali sehari. Pemberian pakan juga diberikan sesuai dengan umur udang vaname.

Pengelolaan air
Lakukanlah pengecekkan terhadap air secara berkala. lakukan pengecekan terhadap volume air, pH air, serta salinitas. Apabila air dirasa berkurang diakibatkan oleh penguapan segera tambahkan air hingga volumenya cukup. pH air yang baik pada budidaya udang vaname adalah 6-7,5 bila kurang dari itu harus dilakukan pengapuran. Dan yang terakhir adalah salinitas, control selalu kadar salinitas air. Salinitas air tambak yang bagus adalah 15-25 ppt.

Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya udang vaname hama yang biasanya menjadi ancaman adalah burung, ular, ikan liar dan sebagainya. Untuk pengendalian ular kita dapa memberikan pagar keliling pada tambak. Sedangkan untuk ikan liar dapat dibasmi dengan menggunakan saponiin. Untuk hama burung dapat dihindari dengan membuat orang-orangan sawah.
Penyakit pada udang vaname dapat dikatakan jarang mewabah. Karakteristik udang vaname memang  tahan terhadap berbagai penyakit. Pemilihan bibit serta pemeliharaan budidaya yang baik akan menghindari timbulnya penyakit yang dapat menyerang udang vaname.

Panen
Panen udang vaname dapat dilakukan ketika udang vaname telah berumur 4-5 bulan dengan bobot per 1 kg berisi 40-50 ekor udang vaname. Proses pemanenan pun tidak bisa sembarangan. Panen harus dilakukan pada malam hari agar menghindari cahaya matahari yang dapat merusak kualitas udang. Perlu diingat 2-3 hari sebelum pemanenan harus dilakukan pengapuran pada tambak sebanyak 50-70 kg/ha untuk menghindari prosses molhting.

Dengan mengikuti tahapan yang telah kami berikan semoga budidaya udang vaname anda dapat menghasilkan panen yang berlimpah. Apabila artikel ini membantu mohon share ke kerabat anda yang membutuhkan.
Terimakasih telah membaca!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel