Panduan Cara Ternak Belut untuk Pemula Hingga Berhasil
Wednesday, July 18, 2018
Panduan Cara Ternak Belut untuk Pemula Hingga Berhasil - Siapa sih yang tidak tahu dengan hewan licin panjang yang satu ini? Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup tinggi penggemarnya. Belut sangat baik dikonsumsi karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Kebutuhan terhadap belut terlihat terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya peminat belut. Jika diterapkan dalam segi bisnis, kondisi ini menjadi sebuah peluang karena banyak permintaan belut tetapi produksi belum dapat mencukupinya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan dengan membuat usaha budidaya belut.
Meskipun belut termasuk ke dalam kategori ikan, tetapi belut berbeda dengan jenis ikan pada umumnya. Karena belut dapat hidup di air yang tidak terlalu banyak seperti lumpur. Belut banyak ditemukan di daerah rawa dan persawahan. Tetapi saat ini, belut susah ditemukan di sawah karena kondisi area sawah yang mulai tercemar oleh bahan kimia seperti pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.
Sebelum kita membahas seputar ternak belut, ada baiknya kalau kita juga mengatahui kandungan nutrisi yang ada pada belut. Berikut ini daftar kandungan nutrisi belut:
Terlepas dari manfaat dan kandungan nutrisi belut, karena memang ikan yang satu ini juga cukup enak untuk dikonsumsi, rasa dagingnya yang kenyal dan gurih membuat siapa saja yang menikmatinya pasti ketagihan. Tidak heran kalau permintaan akan ikan belut semakin meningkat. Nah ini bisa menjadi peluang usaha untuk kita, kita bisa menjadikan ternak belut sebagai ladang untuk mengais rupaih.
Cara Ternak Belut
Brikut ini step by step untuk anda memulai ternak belut hingga panen dari SentraBudidaya, syukur-syukur kalau bisa sukses besar, namun tentu saja semuanya butuh proses dan belajar.
Cara Ternak Belut untuk Pemula
1. Tempat Ternak Belut
Hal pertama yang harus kita persiapkan adalah sarana untuk budidaya belut. Ada banyak pilihan sarana ternak belut yang bisa kita gunakan. Semuanya tentu saja memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing.
a. Kolam Terpal
Sarana ternak belut yang pertama adalah dengan menggunakan kolam terpal. Untuk ukuran terpal yang kita gunakan disesuaikan dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan. Untuk ukuran idealnya adalah 50-100 ekor/m perseginya.
Perlu sama-sama kita ketahui, belut biasanya mengeluarkan semacam lendir yang merupakan metabolisme alamiahnya untuk bertahan hidup. Jika lendir ini menumpuk dan dalam jumlah yang banyak tentu akan merusak kualitas air.
Maka dari itu, kita sebaiknya mengganti air jika kualitas air sudah rusak. Kita bisa melakukan sipon atau membuang air bagian bawah dengan pompa penyedot kemudian mengisi dengan air baru.
Nah, ini tips dari saya berdasarkan pengalaman pribadi, karena terlalu repot rasanya kalau harus membuang air dengan menggunakan pompa air, anda bisa membuat saluran pembuangan di bagian tengah. Kalau dalam budidaya istilah ini dikenal dengan sistem center drain.
Kolam kita buat mengerucut ke tengah, jadi bagian tengah kolam lebih dalam ketimbang bagian pinggir kolam. Untuk cara membuatnya sangat mudah. Intinya, air akan terbuang begitu pipa pembuangan kita cabut tanpa menggunakan pompa.
Dengan sistem center drain pengontrolan air jadi sangat mudah sekali. Setelah air kita buang secukupnya kemudian kita tambahkan air baru.
b. Tong/Drum
Selain dengan menggunakan terpal, tong atau drum juga bisa menjadi sarana budidaya belut. Berikut ini cara membuat kolam tong untuk belut:
Media tumbuh belut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam budidaya belut. Dengan komposisi yang pas pada media tunbuh ini yang menentukan cepat atau lambat pertumbuhan belut diluar faktor pakan. Untuk kolam dari tong bekas menggunakan media berupa lumpur kering, kompos, jerami padi pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Berikut ini tips membuat media tumbuh belut untuk kolam drum bekas
c. Bak Semen
Bak permanen merupakan sarana budidaya belut yang selanjutnya. Tentu saja kolam permanen membutuhkan modal yang lumayan untuk membautnya. Namun tentu saja dengan banyak keunggulan. Nah, sama halnya dengan kolam terpal, sebaiknya anda membuat sistem pembuangan kotoran dengan sitem center drain.
d. Bak Fiber
Bak fiber juga bisa anda jadikan sebagai sarana untuk budidaya belut. Biaya yang kita keluarkan tentu saja lebih mahal untuk pengadaan bak fiber.
2. Pemilihan Bibit Belut
Setelah kita memiliki tempat yang sesuai dengan jumlah belut yang akan kita budidayakan, langkah selanjutnya adalah memilih benih belut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita memilih anakan yang akan kita besarkan. Berikut ini kriteria anakan belut yang bagus untuk diternak:
Setelah 14 hari, bibit belut baru dimasukkan. Pilih bibit belut yang bagus dan sehat agar meminimalisir tingkat kematian belut. Kriteria bibit belut yang sehat :
Pilih bibit belut dengan ukuran seragam, agar saat panen ukuran belut yang dihasilkan juga seragam atau sama besar. Selain itu hal ini bertujuan agar belut tidak saling memangsa belut lain yang ada di kolam.
Belut tidak loyo, lincah dan aktif
Bibit belut harus bebas dari penyakit
Bibit belut berukuran sekitar 10-12 cm
a. Pilih Bibit Belut yang Bebas Luka
Tips pertama memilih benih belut adalah usahakan agar bibit bebas dari luka baik itu akibat gesekan dengan benda kasar ataupun karena penyakit, karena bisa menular ke yang lainnya.
b. Tidak Lemas saat Dipegang
Pastikan bibit belut yang akan diternak tidak lembek, karen belut memiliki tubuh yang keras,
c. Pilih Belut yang Lincah
Belut memiliki sifat dasar agresif dan jarang diam bahkan saat kita pegang biasanya akan berusaha untuk melepaskan diri. Bila anda menemukan ada anakan yang upacara bendera (mendangak ek atas) sebaiknya di ambil pisahkan dari yang lainnya. Belut yang baik akan memiliki ciri tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
d. Usahakan Ukuran Benih Seragam
Hal ini cukup penting, karen dengan ukuran seragam biasanya tidak ada dominasi dalam makan nantinya. Bila ada belut yang berukuran lebih besar biasanya akan lebih dominan nantinya. Yang besar semamin besar dan yang kecil lambat besarnya. Sebaiknya anda mensortis belut paling tidak 3 minggu sekali agar ukuran tetap seragam.
3. Jumlah Tebar Belut Ideal
Belut membutuhkan space yang cukup untuk tumbuh optimal. Bila space atau ruang yang dimiliki kecil biasnaya tumbuh belut tidak akan maksimal, bisa kerdil, lambat pertumbuhan dan air cepat rusak. Untuk kepadatan optimal bibit belut sebaiknya ukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Sedikit tips terbak belut, usahakan untuk menebarkan benih pada pagi atau sore hari agar ikan terhindar dari stres. Untuk bibit hasil tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air bersih yang mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina. Aturlah sirkulasi air dengan seksama. Jangan terlalu deras (air seperti genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yang terlalu dalam akan membuat belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.
4. Pemberian Pakan Selama Ternak Belut
Jika bibit sudah kita tebarkan, kini saatnya kita membesarkan benih belut tersebut. Untuk persentase pakan, sebaiknya berikan 5-20% dari bobot tubuh /hari. Seiring berjalannya waktu biasanya kita akan terbiasa dan bisa menggunakan feeling saat ikan sudah kenyang atau masih lapar.
Usahakan agar pakan selalu tercukupi agar belut tidak kanibal. Pemberian pakan bisa pada sore karena belut biasa mencari mangsa di sore dan malam hari. Untuk pakan bisa diberi cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.
5. Proses Pemanenan Belut
Setelah kira-kira 3 – 4 bulan proses budidaya, maka belut biasanya sudah bisa dipanen. Dengan bobot rata-rata sekitar 3-5 ekor/perkilonya, dengan harga jual 32.000/kg. Untuk ukuran panen tergantung permintaan pasar. Kalau 3 -5 ekor terlalu besar bisa dikurangi lagi.
Untuk keuntungan sendiri bisa kita kalkulasikan dengan selurubuh biaya operasional dan modal awal untuk membeli benih, pakan serta peralatan pendukung serta sarana budidaya.
Harga bibit sendiri untuk belut rata-rata panjangnya 6-11cm dipasaran djual sekitar Rp.55.000/ kg (isi 75-110 ekor/kg). Nah jadi kita sudah bisa menghitung berapa kira-kira keuntungan yang bisa kita peroleh.
Pemasaran Belut
Pemasaran Belut
Belut menjadi salah satu makanan konsumsi yang banyak disukai masyarakat, baik diolah menjadi makanan ringan atau langsung dimasak. Permintaan pasar yang besar membuat penyedia belut sering kekurangan stok. Padaha di Indonesia banyak tempat-tempat untuk pembudidayaan belut.
Belut dipasarkan dengan cara dijual langsung ke tengkulak dalam jumlah besar atau dengan cara mencari pelanggan-pelanggan kecil di pasar.
Kandungan Gizi Belut
Daging belut mengandung protein yang tinggi sehingga baik untuk masa pertumbuhan anak. Lebih dari itu, belut juga mengandung vitamin, mineral, kalsium, karbohidrat, fosfor dan lemak sama halnya seperti ikan.
Demikianlan panduan cara ternak belut untuk pemula yang bisa anda terapkan semoga bermanfaat dan menjadi ide usaha untuk menunjang perokonomian anda sekeluarga.
Di Indonesia, perkembangan budidaya belut belum banyak dilakukan meskipun permintaan ekspor dan domestik semakin besar.hal tersebut dikarenakan sulitnya mendapatkan benih yang berkualitas. Ditambah dengan teknik budidaya yang belum dikuasai yang menyebabkan hasil panen masih belum memuaskan.
Berbeda dengan Cina, dalam hitungan satu tahun Cina berhasil memproduksi belut sebanyak 137.486 ton per tahun. Indonesia masih mengandalkan hasil tangkapan alam yang jumlahnya belum stabil.